Selasa, 31 Mei 2016

role play aborsi versi II



Naskah Roleplay Etikolegal (aborsi)

Judul    : Cinta SMA

Seila dan Tejoe adalah sepasang remaja SMA yang sedang menjalin cinta. Keduanya terbelenggu dalam indahnya cinta yang semu. Keduanya berjanji sehidup semati dan menjaga cinta mereka. Namun dalam perjalanan cinta mereka, terjadilah hal yang tidak diinginkan. Seila dan Tejoe melakukan hubungan layaknya suami istri yang menyebabkan Seila hamil.
   
Seila      : “Tejoe, aku mau ngomong sesuatu sama kamu.”
Tejoe     : “mau ngomong apa sayang?”
Seila     :  “Aku telat 3 bulan” (sambil meneteskan sedikit air mata dipipinya)
Tejoe     : “Maksud kamu apa sayang?”
Seila      : “Aku HAMIL Joe!!” (tangis Seila pecah)
Tejoe     : “haha..Kamu bercanda kan sayang?” (merasa tak percaya dan mencoba meyakinkan apa yang baru saja dia dengar)
Seila      : “aku gak bercanda Joe. Ini semua kenyataan.”
Tejoe     : “tapi itu gak mungkin terjadi. Kita Cuma ngelakuin itu sekali, jadi mana mungkin kamu bisa hamil secepat itu?”
Seila      : “aku juga gak tau kenapa hal ini bisa terjadi. Aku bingung harus gimana Joe.” (ia terus saja menangis)
Tejoe     : “aaaaa…kamu jangan menangis terus dong , aku jadi tambah pusing.”
Seila      : “Aku gak mau anak ini, Joe. Aku gak ingin semua ini terjadi. Kamu harus tanggung
jawab.” (sambil menangis didepan Tejoe)

Mereka berdua terdiam tanpa kata dan sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Tejoe     : “kita gugurin aja janin itu.”
Seila      : “apa? Gila kamu ya Joe? Kamu harusnya tanggung jawab bukannya febyh membunuh anak kamu sendiri.”
Tejoe     : “loh..bukannya kamu sendiri yang bilang kalau kamu gak mau anak itu?”
Seila      : “tapi kan…..”
Tejoe     : “sekarang kamu pikir baik-baik. Kita masih kelas 2 SMA, kita masih harus sekolah dan apa kamu mau kita berdua dikeluarin dari sekolah kalau kamu ketahuan hamil? Apa kamu juga mau merelakan waktumu untuk main hanya untuk mengurus anak yang gak kita harapkan itu?”

Seila hanya terdiam sambil menangis tersedu-sedu mendengar kata-kata Tejoe.
Keesokan harinya. Seila menangis sendiri di dalam kelas dan datanglah sahabat terdekatnya, Agata. mendekati Seila yang sedang menangis.

Agata    : “sel, kamu kenapa menangis?”
Seila      : “Aku gak apa-apa kok ”
Agata    : “gak mungkin kamu menangis tanpa sebab. Aku kenal kamu udah lama dan aku tau gimana kamu kalau lagi ada masalah.”
Seila      : “kamu benar. Aku lagi ada masalah dan aku gak punya jalan keluarnya.” (Seila menangis sambil memeluk agata)
Agata     : “ Ceritalah sama aku, siapa tau aku bisa bantu kamu.”
Seila       : “aku malu mau cerita sama kamu, Aku merasa udah gak pantes jadi sahabat kamu.”
Agata       :“apa yang bikin kamu malu? Certain aja semuanya. Aku bisa terima apapun keadaan kamu dan kita tetep jadi sahabat selamanya.”
Seila         :“aku gak tau harus mulai darimana untuk menceritakan semua ini.” (sambil terus menangis)
Agata     : “pelan-pelan aja kamu ceritanya. Aku dengerin baik-baik kok.”
Seila       :“aku melakukan itu sama Tejoe. Aku melakukan hal yang seharusnya gak kita lakukan sebelum menikah.”
Agata     : “maksud kamu, kamu udah melakukan hubungan sex?” (kaget dan tidak percaya)
Seila       : “iya Aku khilaf, aku trbujuk rayuan setan, aku gak sadar udah sejauh itu Ta dan sekarang aku udah telat 3 bulan.”
Agata       : “apa? Telat 3 bulan ?” (sedikit berteriak)
Seila       :”pelan-pelan dong , nanti pada tau. Iya Agata. Aku positif hamil.” (menangis tersedu-sedu)
Agata     : “ya ampun , kenapa bisa jadi kayak gini? Terus apa yang mau kamu lakukan?”
Seila      : “Tejoe nyuruh aku gugurin kandungan ini,.”
Agata     : “What?? Gila tu anak, udah dapet enaknya sekarang gak mau tanggung jawab.”
Seila       : “aku bingung, aku gak tau harus gimana sama janin ini.”
Agata     : “gimana ya? Kalau udah kayak gini, ya udah besok kita ketempat bidan aja ,sapa tau dia bisa kasi solusi”

Keesokan harinya adalah hari minggu. Agata mengajak Seila pergi ke rumah seorang bidan yang rumahnya tidak jauh dari rumah Agata.
Kemudian Agata mengetuk pintu rumah bidan Feby.

Agata    : “selamat siang bu bidan.”
Bidan    : “selamat siang Agata. Ayo silahkan masuk.”
Agata       : “iya bu.”
Bidan    : “sini silahkan duduk.”
Agata       : “terimakasih bu.”
Bidan    : “bagaimana Agata, apa yang bisa ibu bantu?”
Agata       : “begini bu, sebenarnya teman saya yang ingin konsultasi sama ibu. Dia baru ditimpa masalah bu.”
Bidan    : “oyaya…siapa nama kamu mbak?”
Seila       : “nama saya Seila, bu bidan. Saya teman sekolahnya Agata.”
Bidan    : “bagaimana mbak Seila, apa yang bisa ibu bantu? Ada keluhan apa?”
Seila       : “saya malu bu mau cerita sama ibu. Masalah saya ini terlalu memalukan untuk diceritakan.”
Agata       : “Seila, jangan bilang kayak gitu dong. Udah cerita aja sama bu bidan. Beliau lebih tau hal yang kamu alami sekarang.”
Seila       : “iyaiya,Ta. Sebentar to, aku belum siap.”
Bidan    : “yasudah kalian jangan ribut. Sekarang minum dulu dan tenangin pikiran kamu.”
Seila       : “iya bu, terima kasih.”

Setelah mereka meminum minuman yang diberikan Bidan Feby dan menenangkan pikiran, akhirnya Seila siap untuk menceritakan masalah yang sedang dihadapinya kepada bidan Feby.

Seila       : “jadi begini bu, saya sudah telat 3 bulan dan kemarin saya cek ternyata positif.” (Seila mulai menitikan air mata)
Bidan    : “ya,lanjutkan ceritamu ”
Seila       : “saya sebenarnya tidak ingin anak ini ada dirahim saya secepat ini bu, walaupun saya tau ini karena kekhilafan saya dan pacar saya, tapi saya tetap tidak ikhlas menerima kehadiran anak ini. Saya masih ingin sekolah bu, saya masih ingin melanjutkan masa depan saya.” (Seila sesenggukan karena tangisannya tertahan)
Bidan    : “iya, saya tau bagaimana perasaan Seila. Tapi Seila tidak boleh menolak kehadiran anak itu.”
Seila       : “kemarin pacar saya meminta saya menggugurkan kandungan ini dan dia sangat ngotot bu.”
Bidan    : “sabar Seila, saya paham betul apa yang sedang kamu alami sekarang. Tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya. Sekarang, apa kamu udah memikirkan apa yang terjadi bila anak dalam kandungan itu kamu gugurkan seperti keinginan pacarmu dan juga apa yang terjadi bila kamu mempertahankan anak itu?”
Seila       : “ Saya belum memikirkan semua itu bu,lalu saya harus bagaiman ibu? Saya belum ikhlas menerima anak ini. Saya juga takut orang tua saya tau dan akhirnya kecewa.”
Bidan    : “Seila, ibu hanya memberikan sedikit penjelasan yang ibu harapkan bisa membantu kamu dalam mengambil keputusan. Kalau kamu tetap ingin menggugurkan kandunganmu, maka akan ada resiko untuk kesehatan fisik dan mentalmu. Kamu bisa saja mengalami kematian akibat perdarahan yang hebat atau pembiusan yang gagal. Bukan hanya itu, kamu juga bisa mengalami rahim yang sobek, kerusakan leher rahim yang akan menyebabkan cacat pada  anak berikutnya, kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita) , kanker indung telur, kanker leher rahim, kanker hati, kelainan pada placenta/ari-ari yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya dan bisa juga menjadi mandul, infeksi rongga panggul, dan juga nfeksi pada lapisan rahim.”
saya tidak menakut-nakuti kamu, Seila, tapi ibu hanya menyampaikan apa yang ibu tau. Sekarang coba kamu pikirkan, apakah kamu akan tenang jika janin itu berhasil kamu gugurkan? Apa kamu tidak akan merasa dihantui oleh anak itu?”
Seila       : “Bagaimanapun juga dia anak saya bu. Tapi apa saya tidak sanggup jika harus membesarkan anak ini dengan keadaan saya yang seperti ini? Sedangkan ayah dari anak ini tidak ingin anak ini bertahan di rahim saya ,tolong saya buk..”
Bidan       : “maaf ya seila kalau kamu masih ingin saya melakukan itu saya tidak bisa”
Seila         :” tapi buk ,Cuma ibu yang bisa bantu saya”(sambil memohon mohon dan histeris)
Bidan       :”silahkan kamu cari orang yang mau melakukan itu seila saya benar-benar tidak bisa,saya minta maaf ya nak.”
Seila berlari keluar dan menangis meninggalkan klinik itu,diikuti agata dibelakangnya.
Keesokan harinya seila datang menemui pacarnya (tejoe)
Seila         : “aku kemaren udah ke tempat bidan”
Tejoe        :”hasilnya?”
Seila         :”dia nggak bisa bantu kita”
Tejoe        : “aisss….ayo ikut aku nanti malam,aku dapat informasi dari temanku katanya ada orang yang bisa bantu kita.”
Merekapun pergi berdua kerumah bidan Vina
Tejoe        :”permisi…..”
Asisten     :”iya ,silahkan masuk,ada yang bisa kami bantu”
Tejoe        :”bidan vina ada?”
Asisten     :”sebentar ya saya panggilin”
Tidak lama kemudian bidan Vina keluar
B.Vina     ;”ada yang bisa saya bantu?”
Tejoe        : “Bu pacar saya hamil bu,apa ibu bisa bantu?”
B.Vina     ;”maksutnya bantu apa ya..kog saya kurang paham”
Tejoe        :”saya ingin anak itu tidak jadi hidup bu”
B.Vina     :”waw…hebat ya kamu mau buat nggak mau bertanggung jawab(,lalu bidan vina menjelaskan apa saja kerugian bila aborsi dan bidan vina menolak permintaan mereka)”
Tejoe        :”ibu mau bayaran berapa saya kasi…ini ceknya silahkan ibu tulis nominal yang ibu mau”
B.Vina     :”oohhhh…..sebentar ya saya fikir dulu kalian tunggu sebentar”

(bidan vina berdiskusi dengan asistennya)
Dan pada akhirnya bidan vina menyetujui hal itu.
Disisi lain para tetangga bidan vina yang kepo karna melihat tengah malam ada pasangan remaja datang kekliniknya ,mereka lalu mendengarkan apa saja yang dibicarakan bidan vina dan pasiennya.

Novi         : “apa……ibu vina membuka praktek aborsi,yallah jeng ini nggak bisa dibiarin kita harus kasi tau warga yang lain”
Dian         :”iya jeng…gue si ogah kalo desa elit kita ini tercemar gara-gara bidan vina itu”
Novi          :”ihh nggak bisa bayangin deh kalo desa kita masuk tv gara-gara bidan itu muka gue mau tarok dimana jeng sebagai tetangga dia, fans-fans kita pada lari dong”
Dian         ;”udah deh jeng jangan lama-lama langsung aja kita lapor ke kepala desa”

Ibu-ibu rempong itu akhirnya mengompor-ngompori para warga dan kepala desa untuk menggrebek klinik buk vina.
Sampai diklinik warga menemui pemandangan yang menyeramkan seila yang saat itu ada di hadapan buk vina sedang bermandikan darah dan terkulai lemah sedangkan asisten bidan,bidan dan Tejoe terkejut dengan kedatangan warga,warga langsung menangkap bidan vina,asisten dan pacarnya untuk diserahkan ke pihak berwajib,sedangkan seila langsung dilarikan kerumah sakit.
           

*SEKIAN*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar